Mengenal Lebih Dalam Ajaran Budaya Samin Bojonegoro

  • Whatsapp
IMG_20220730_104536_copy_539x405

Bojonegoro-Transbojonegoro.com_Ajaran dan Samin ternyata masih melekat dan menjadi contoh penganutnya di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, kabupaten Bojonegoro.

Generasi kelima pendiri ajaran Samin, Bambang Sutrisno menuturkan, Samin mempunyai arti sami-sami atau sama-sama dan jangan dibeda bedakan. Bambang yang merupakan putra sesepuh Kampung Samin, Mbah Harjo Kardi ini menyebut, guyub rukun dan gotong royong sangat diutamakan dalam ajaran ini.

Bacaan Lainnya

“Ajaran Samin itu garis besarnya kita semua itu sama, ajaran Samin itu ajaran universal. Di semua agama apapun pasti ada dan di suku apapun pasti ada,” kata Bambang pada awak media, kamis 28/07/2022.

Bambang menambahkan, dalam ajaran Samin di Bojonegoro, para pengikutnya diajarkan lima pitutur luhur. Pertama soal laku jujur, sabar, trokal, lan nrimo. Kedua, ojo dengki srei, dahwen kemiren, pekpinek barange liyan. Ketiga ojo mbedo mbedakno sapodo padaning urip, kabeh iku sedulure dewe. Keempat ojo waton omong, omong sing nganggo waton. Lalu terakhir biso roso rumongso.

Di Kampung Samin yang berada di Dusun Jepang, Desa Margomulyo ini masyarakatnya sudah berbaur menjadi satu. Namun dalam kehidupan sehari-hari, tradisi Samin paling terlihat saat kegiatan sedekah bumi dan pernikahan.

“Saat Nyadran yang biasa digelar setahun sekali dan jatuh pada hari Senin pon. Setiap habis panen raya itu ada acara ngaturi pada hari Minggu pahing yang biasa di sebut dengan istilah “Nggemblang” (Ngempalake Sanak Kadang/Mengumpulkan Semua Saudara). Ngaturi ini mengundang orang warga luar dusun Samin untuk datang ke rumah kami, ada orang datang ke rumah saya, kita beri makan, pindah ke rumah warga tetangga juga diberi makan. Pokoknya makan-makan gantian itu,” ungkap Bambang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan