Lamongan | Lidikmedia.com – Kondisi jalan ruas Sumberwudi – Maduran sudah mulai alami kerusakan. Padahal jalan tersebut baru di bangun sekitar 7 Bulan dengan anggaran sekitar 9 Milyar.
Salah satu pengendara Ali mengeluhkan terkait jalan yang baru dibangun sudah mulai rusak karena bahaya bagi pengendara.
“Sudah mulai banyak yang rusak apalagi bahu jalannya sudah terbelah selebar ban motormotor sangat berbahaya bagi pengendara, apalagi kalau malam hari karena minim cahaya. Selain itu banyak sekali alami keretekan di berbagai titik, kalau menurut saya mungkin kepadatannya kurang pak.” Keluhnya.
Erwin Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan mengatakan aturan dana DAK untuk bahu jalan memakai beton, aturan main, desain dan perencanaannya sama.
“Terkait teknis di lapangan yang saya tahu, yang pecah kalau tidak salah itu Dana Alokasi Khusus (DAK) karena memang aturannya di DAK untuk bahu jalan berm nya pakai beton tapi kualitas nya beda tidak sama dengan badan jalan. Makanya kemarin itu untuk selanjutnya kita protes sebetulnya, jadi tidak harus disamakan dengan daerah yang ada di seluruh indonesia. DAK itu aturan main, desain dan perencanaan nya harus sama.” Kata Erwin, beberapa waktu lalu. (23/10/24).
“Kemarin itu teman-teman disini sebenarnya sudah protes terkait bahu jalan (berm). Akan menjadi masalah apabila nanti itu pecah, karena tidak akan bisa nyambung karena tidak ada penulangannya. Sebenarnya sudah banyak yang menanyakan terkait bahu jalan kepada kami.” Ujarnya.
Disinggung soal sudah banyak jalan yang pecah, menurutnya jika tidak diperbaiki maka tidak akan dicairkan.
“Terkait yang pecah itu kalau menurut saya, kontrak dikeluarkan ada 5% untuk pemeliharaan, coba nanti akan di perbaiki kalau sudah penyerahan. Jika tidak ada perbaikan maka tidak akan kita cairkan, setelah itu uang akan kembali negara baru kita perbaiki.” Terangnya.
“Nanti kita akan mengevaluasi dan memanggil rekanan untuk memperbaiki. Saya tidak tahu detail anggarannya berapa, CV apa yang mengerjakan karena saya masih dalam masa transisi, yang mengetahui itu mas Fadzin. Kalau menurut saya retak tengah itu ada 2 hal, perkiraan panas atau mungkin kepadatan. Tapi kalau kepadatan kita harus buka datanya dari konsultan atau dari lab nya sejauh mana tes Sand Cone nya masuk apa tidak.” Jelasnya.
“Kalau menurut saya existing tanah di lamongan kurang pas, makanya tahun depan ada dana DAK tapi tidak akan memakai bahu jalan atau berm yang seperti itu, bisa berupa agregat A atau pedel.” Pungkasnya.
Sementara itu Fadzin ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp CV apa yang mengerjakan dan anggaran nya berapa tidak merespon.
Pantauan lidikmedia.com dilokasi Rabu (27/11/2024) masih terlihat belum ada perbaikan, padahal sebelumnya Pihak Dinas PU Bina Marga akan memanggil rekanan untuk perbaikan. (Red)